Home » » Minat dan Antusiasme Player TOI Menurun

Minat dan Antusiasme Player TOI Menurun

Kalau diperhatikan, sebenarnya kesetiaan pemain lama, minat dan ketertarikan para pemain baru masih nampak pada game ini. Misalnya, indikasi yang terlihat pada waktu peluncuran event item tempa di awal Juli lalu, yang mendapat sambutan yang luar biasa dari para player sehingga publisher sampai memperpanjang event tersebut (walaupun kacau dan gagal).
Namun mungkin teman-teman kita pemain Tantra Online Indonesia juga memperhatikan beberapa waktu terakhir ini Tantra nampak lesu. Hal terlihat misalnya dari luar game yaitu di forum Tantra di Ligagame dan gamers.web.id yang sepi, sementara sebagian player in-game memilih vending di pasar Mandara atau main game pengisi waktu, DoTA atau Travian.
Fenomena ini nampaknya tak lepas dari keadaan Tantra yang mulai dari dulu sangat kurang diperhatikan oleh para GM-nya.
Yang paling mengecewakan saat ini adalah tidak adanya tindakan untuk memberantas cheat-cheat yang bertebaran di Tantra, baik di area PvP (di Kruma banyak yang mengeluh, apa gunanya armor dan senjata bagus tapi tetap kalah oleh cheat-cheat?), maupun di area netral (yaitu cheat transaksi yang sangat meresahkan pemain pedagang di Mandara).
Nampaknya GM lebih memperhatikan isu-isu yang berhubungan dengan item-item mall mereka, seperti keseriusan mereka dalam memberantas Eksploitasi Bug dan pengadaan item-item tempa baik lewat event insidental maupun reguler. Kita maklumi bahwa item mall memang merupakan sumber bisnis mereka. Namun di sisi lain, cheat-cheat meresahkan seharusnya mendapatkan perhatian yang dan segera diberantas sehingga konsumsi premium item dan pelayanan kepuasan pelanggan berjalan seimbang . Kita tentu tahu game RF yang hancur akibat cheat yang merajalela padahal itu termasuk game lebih baru di Indonesia daripada Tantra.
Saat terjadi ketimpangan seperti ini, kesetiaan player terhadap game ini terasa diabaikan dan dikecewakan, jengah dan gusar menumpuk di dada player, sehingga membuat banyak di antara mereka yang memutuskan untuk pensiun, vakum, atau beralih ke game lain. Sedangkan sebagian player oportunis justru memanfaatkan untuk ikut-ikutan memakai cheat walaupun pada awalnya mereka menentang. Kata mereka, yang lain pakai pun dibiarkan, mengapa kita tidak membalasnya dengan cheat juga? Logis memang. Tapi hal tersebut membuat game ini tambah konyol.
Mengapa hal ini bisa terjadi dan luput dari kebijakan Playon?
Tahukah mereka, saat GM turun in-game banyak pemain yang sangat gembira menyambut dan antusias dengan penuh harapan?
Ataukah memang keadaan seperti ini yang ingin dipertahankan oleh mereka?
Mungkinkah ada strategi marketing yang sengaja membuat customer terus dalam tanda tanya seperti ini?
Apakah mereka begitu yakin akan kesetiaan (baca: kecanduan) para player?
Para player khususnya pemain lama seperti saya sudah begitu sabar berharap ada perhatian. Namun hingga detik ini, seperti itu-itu juga.
Kata Kang Ebiet, mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
Kataku, mari kita berharap ada malaikat lewat lalu membaca tulisan ini lalu menyampaikan wahyu pencerahan ini pada manajer-manajer Playon.
Anyhow, aku tetap mencintai game ini.

Terima kasih,
Bahadhur

0 comments: